Selasa, 31 Agustus 2010

BMKG: Fenomena La Nina Dominan Hingga 2011
Jumat, 27 Agustus 2010 17:47 WIB | Warta Bumi | Pemanasan Global | Dibaca 1194 kali
Manado (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manado menyatakan fenomena la nina di Sulawesi Utara (Sulut) akan terus dominan hingga Maret 2011 nanti.

"BMKG maupun institusi internasional menyatakan selama 2010 hingga awal 2011 fenomena la nina sangat aktif, dampaknya sebagian besar wilayah Sulawesi Utara akan terus hujan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatolgi Manado, Wan Dayantolis di Manado, Jumat.

Ia mengatakan dampak lain yang ditimbulkan oleh la nina ini adalah mundurnya musim panas, sebab curah hujan di sebagian besar wilayah Sulawesi Utara tinggi bahkan di wilayah Minahasa Tenggara hanya mengalami musim kemarau satu bulan saja, lalu menuju musim hujan kembali.

Wan Dayantolis menjelaskan fenomena la nina yang sangat kuat telah menyebabkan Sulawesi Utara berpotensi tak mengalami musim kemarau sama sekali untuk tahun 2010 ini.

Kondisi ini, kata Dayantolis, harus membuat pemerintah dan masyarakat Sulut waspada karena bisa saja terjadi bencana seperti banjir atau tanah longsor karena tanah yang terus menerus disiram air hujan menjadi jenuh hingga longsor.

Secara umum ia menggambarkan akibat fenomena la nina ini maka hampir semua wilayah Indonesia termasuk Sulut mengalami musm hujan yang berkepanjangan kalaupun ada yang mengalami musim panas tak akan lama hanya satu bulan saja.

Sejumlah warga Manado mengakui meskipun sudah ada panas, namun hanya satu dua hari panas sudah ada hujan yang turun bahkan dalam sehari bisa sampai terjadi dua kali hujan, sehingga mereka khawatir jangan sampai ada tanah longsor atau banjir.

"Memang semenjak dua bulan terakhir belum ada tanah longsor yang terjadi tetapi saya berharap jangan sampai ada bencana yang terjadi, apalagi sudah memasuki bulan September kami khawatir hujan akan mulai turun lagi," kata warga Karombasan bernama Steven Saroinsong yang diwawancarai.

Sementara itu wakil rakyat dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado minta pemerintah memperhatikan hal ini jangan sampai sudah terjadi bencana baru bertindak.

"Jika BMKG menyatakan hujan akan terus turun di Manado, maka imbauan pada masyarakat harus terus dilakukan, dan mengingatkan warga menjauhi tempat tinggal yang berada di tepi daerah aliran sungai atau lereng bukit, agar bisa menghindari bencana," kata sekretaris komisi D DPRD Manado Joh Felix Iroth.

Sebab hal itu katanya bisa menghindarkan warga Manado dari bencana yang bisa mengancam waktu-waktu karena curah hujan yang tinggi, kata Iroth.

Senin, 23 Agustus 2010

Penyebab pemanasan global


280px-Global_Warming_Map

Rata-rata temperatur dunia antara tahun 1999 sampai 2008.

Efek rumah kaca


efek-rumah-kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek umpan balik

umpan balik

Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Variasi Matahari

clip_image002

Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat “keterangannya” selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Dikutip dari wikipedia.com

Jumat, 20 Agustus 2010

TENTANG AIDS
144 PRAJURIT TNI DI PAPUA MENGIDAP HIV/AIDS


JAYAPURA--bkkbn online : Kepala Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura, Yenny Purnama menyatakan,pihaknya telah mencatat hingga Mei 2010 ada 144 prajurit Kodam XVII/Cenderawasih positif mengidap virus HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya telah meninggal dunia.

Mereka yang mengidap virus HIV/AIDS itu masih menjalani perawatan dan sudah diserahkan ke Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua."Bagi prajurit yang positif mengidap HIV/AIDS mendapat perawatan intensif dari Kodam dengan memberikan obat secara rutin," kata Yenny.

Disinggung mengenai perlakuan terhadap prajurit yang positif terjangkit HIV/AIDS, dia mengatakan saat ini mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Kodam tidak pernah membatasi ruang lingkup mereka. "Mereka tetap menjalankan tugas sebagai prajurit karena kami tidak ingin ada stigma terhadap mereka," ujar Yenny.

Manager Dukungan Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) Jayapura, Dr Raflus Dorangi, beberapa waktu lalu, menyatakan, 4.548 kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua timbul karena perilaku seks bebas dengan penderita terbanyak di usia 20-29, yaitu2.075 kasus. Seks bebas, termasuk hubungan heteroseksual, homoseksual dan biseksual.

Menurut Raflus, kasus HIV/AIDS di Papua cenderung naik karena kurangnya pemahaman bahaya penyakit mematikan itu dan lemah iman. Dia menjelaskan, sejak 2002 hingga akhir 2008 jumlah penderita HIV/AIDS, khususnya di Jayapura mencapai 277 orang dan dari jumlah itu sedikitnya 40 orang meninggal.

"Dengan melihat kecenderungan penyakit berbahaya itu YPKM dalam segala keterbatasannya hanya ingin dunia pemuda yang memiliki segudang cita-cita dan impian tidak tidak terjerumus dalam lembah hitam," katanya.

Upaya yang harus segera dilakukan adalah dengan merangkul masyarakat dan generasi mudaguna memberi pemahaman lebih tentang bahaya dari penyakit ini.(na/rep/ant).


MEDIA MASSA MEMICU ANGKA PERCERAIAN


JAKARTA--bkkbn online : Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar mengatakan, vulgarnya media massa mem-'blow up' dan memprovokasi persoalan rumah tangga para figur publik menjadi satu di antara sekian faktor yang lambat laun menggeser norma dan cara pandang masyarakat terhadap institusi perkawinan ke arah negatif.

"Masyarakat tidak lagi memandang perkawinan sebagai suatu lembaga yang seharusnya dipertahankan keutuhannya," kata Nasaruddin dalam pengarahannya pada acara Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan dan pemilihan Kepala KUA Teladan Tingkat Nasional Tahun 2010, Selasa (17/8).

Kondisi ini, menurut Nasaruddin, merupakan suatu kenyataan yang meningkatkan angka perselisihan. Terbukti dari perkara yang diterima Pengadilan Agama (PA) secara nasional, pada tahun 2009 dari 246.015 perkara di tingkat pertama terdapat perkawinan sebanyak 241.729 yang merupoakan perkara terbesar, yaitu 98,2 persen.

Fenomena ini diperparah dengan kasus cerai gugat yang mencapai angka 171.477 perkara lebih banyak dari angka cerai talak 86.592 perkara. Peningkatan angka perceraian ini dapat berpotensi menjadi sumber permasalahan sosial. Anak-anak merupakan korban yang paling merasakan dampak dari perceraian ini.

Keadaan tersebut menurut Nasaruddin menunjukkan betapa pentingnya fungsi keluarga dalam seluruh proses pembentukan generasi yang akan datang. Sulit rasanya membayangkan kehidupan suatu masyarakat tanpa didukung oleh keluarga yang kokoh, harmonis dan penuh belas kasih.

"Saya meyakini sepenuhnya kehadiran kita di sini demi memberikan dukungan kuat pada institusi penyiap generasi yang sangat penting ini," ujar Nasaruddin seraya menambahkan, agar tidak sekadar ia terhindar dari segala sesuatu yang dapat mengancam keutuhannya, tetapi untuk meningkatkan kualitasnya.(fim/tb).
TV DAN INTERNET BERI ANDIL MELEDAKNYA ANGKA SEKS PRANIKAH


*** Pengaruh tayangan televisi yang menonjolkan pornografi dan pornoaksi, maraknya penjualan keping disk khusus dewasa serta kebebasan membuka situs pornografi di internet diduga semakin `meledakkan` angka seks pra nikah yang dilakukan para remaja di Jawa Barat.

Demikianlah benang merah Diskusi Panel "Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif melalui Gerakan Anti Pornografi dan Pornoaksi" yang digelar di Islamic Centre Cirebon, belum lama ini.

Tampil sebagai pembicara Ketua Divisi Pemuda Aliansi Selamatkan Anak Indonesia (ASA) Arif Srisardjono S Sos, sosiolog dari STAIN Cirebon Prof Dr Abdullah Ali MA, dan Shakina Mirfa Nasution SE MApp.Fin juga dari ASA. .

Menurut Arif Srisardjono, angka seks pra nikah yang menghinggapi remaja di Jawa Barat diperkirakan lebih dari 40 persen, karena hasil survei tahun 2002 menunjukkan 40 persen remaja berusia 15-24 tahun telah mempraktekan seks pranikah.

Demikian juga survei Yayasan Kita dan Buah Hati tahun 2005 di Jabodetabek didapatkan hasil lebih dari 80 persen anak-anak usia 9-12 tahun telah mengakses materi pornografi dari sejumlah media termasuk internet.

"Jika saja ada kembali survei tahun 2007 ini maka angka seks pra nikah mungkin lebih besar lagi," katanya.

Ia mendesak agar UU Pornografi yang memberikan perlindungan kepada anak dan remaja segera diundangkan dan UU tersebut harus mengakomodir klausul khusus tentang perlindungan anak dari pemanfaatan dalam produksi pornografi.

Sadari bahaya pornografi:
Sementara Prof Dr Abdullah Ali MA mengatakan, semua pihak seharusnya menyadari terhadap bahaya pornografi dan pornoaksi dalam kehidupan sosial dan perkembangan jiwa anak-anak sehingga perlu perangkat proteksi baik berupa udang-undang ataupun teknologi maju untuk membendung hal itu.

"Di China sangat keras proteksi untuk itu dimana semua warung internet diwajibkan memblok situs-situs pornografi, tetapi di sini tidak ada pengawasan itu," katanya.

Ia mengungkapkan, masyarakat harusnya menyadari bahwa serangan pronografi dan pornoaksi itu telah muncul di berbagai tempat sehingga selain mengawasi segala aktifitas anak-anaknya, juga harus semakin mempertebal keimanan mereka.

Melebihi kokain:
Menurut Shakina, kerusakan otak yang diakibatkan pornografi yang dilihat, didengar dan dirasakan akan melebihi kokain karena pornografi akan mengaktifan jaringan seks yang diciptakan Tuhan untuk orang yang sudah menikah.

"Tuhan menciptakan enam jenis hormon yang aktif pada hubungan pasangan yang sudah menikah. Kini hormon tersebut diaktifkan pada anak dan tanpa pasangan," katanya.

Ia menjelaskan, dampak psiko-sosialnya remaja akibat pornograsi mulai dari adiksi (ketagihan) sampai ekskalasi perilaku seksual menyimpang seperti lesbian, incest, pedophilia, dan desensifitasi atau penurunan sensivitas seks. (rol)
CINTA DAN SEKS YANG BENAR, PERLU DIKETAHUI REMAJA


Dokter Andik Wijaya, MRepMed, amat tepat mengisahkan hubungan cinta dua remaja Amnon bin Daud di depan siswa siswi Sekolah Bina Bangsa Semarang, Jum’at (29/1). Kisah yang tercatat dalam II Samuel 13:1-39 ini, bagus untuk member contoh pada remaja bagaimana Amnon dan Tamar tidak beruntung karena memilih dan melakukan hal yang salah dalam hidup mereka.

Alkisah, Amnon bin Daud mempunyai seorang adik perempuan cantik bernama Tamar. Amnon jatuh cinta kepada Tamar. Hati Amnon sangat tergoda sehingga dia jatuh sakit karena Tamar. Tamar seorang gadis remaja yang masih perawan sehingga Amnon beranggapan mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap Tamar. Akhir cerita, Absalom, juga remaja yang masih saudara Amnon dan Tamar membenci Amnon, lalu membunuhnya.

“Dosa seksual, air mata dan darah, terus mengalir dalam kehidupan keluarga Daud. Semua terjadi karena perilaku seks bebas di kalangan remaja yang tidak dapat dikendalikan,” ujar Andik dalam kata kesimpulannya mengenai kisah tragis percintaan dua remaja Amnon dan Tamar itu.

Ada tiga hal yang menjadi penyebab kejadian tragis itu. Pertama, menurut Andik, Amnon memilih bersahabat dengan remaja yang tidak atau belum mengerti tentang kebenaran. Kedua, Amnon hidup dalam lingkungan yang permisif dan ketiga, Amnon bertemu dengan remaja putri yang kompromis.

Andik menjelaskan, ketertarikan seksual adalah hal normal bagi semua orang karena faktor internal hormonal dan eksternal stimuli. Hampir semua remaja pernah mengalami situasi seperti Amnon. Tidak ada yang salah.

“Dalam situasi seperti ini, remaja perlu diitolong untuk memahami apa yang terjadi, sehingga mengerti apa perbedaan antara cinta, seks, dan nafsu. Seperti apa cinta dan seks yang benar,” katanya dalam seminar tentang pendidikan seks di Function Hall lantai tiga Sekolah Bina Bangsa di Jalan Jangli Boulevard, Semarang, Jawa Tengah, Jum’at (29/1).

Seks bebas di kalangan remaja banyak sekali dipengaruhi oleh pergaulan. Dalam tayangan film barat yang sering remaja tonton, misalnya, pelajaran seks yang diperoleh adalah tanpa cinta, kopmitmen, pernikahan dan risiko. Padahal apa yang ditunjukkan oleh film-film maupun sinetron, sama sekali tidak sama dengan kehidupan nyata.

Andik berpendapat, tragedi keluarga Daud yang terkisahkan di atas, sebetulnya bisa dicegah. Orang tua, sekolah, seyogianya bisa menjadi sahabat-sahabat yang baik di kala remaja sedang dilanda dan jatuh cinta. “Pastikan orang tua, sekolah dan gereja, terus menerus menyampaikan standar kekudusan seksual pada pelajar dan remaja,” katanya berpesan.

Kepala Sekolah Bina Bangsa, Yuliana Puspitasari, menjelaskan, kegiatan seperti seminar pendidikan seks merupakan agenda rutin bulanan sekolah dengan mengangkat tema-tema yang relevan dengan remaja. Ini cocok dengan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) BKKBN (Badan koordinasi Keluarga Berencana Nasional).

“Kami memang sengaja menyelenggarakan ini untuk kelas 5 SD hingga SMA. Sebab, anak SD sekarang sudah sering bicara soal pacaran. Padahal mereka belum tahu apa sebenarnya arti pacaran,” kata Yuliana Puspitasari.(ken/sm).

BERITA
PENUNDAAN KEHAMILAN
Selasa, 2 Juni 2009 @ 16:50:00

Banyak pasangan muda yang ingin menunda dulu untuk punya momongan. Alasan umum, menurut Dra. Jacinta F. Rini, MSi, konsultan psikologi dari Harmawan Consulting, yang dipakai pasangan untuk menunda kehamilan, antara lain: ekonomi/financial, karier, dan kesiapan mental.
KESIAPAN PSIKOLOGIS
Kesiapan dan kesehatan psikologis amat penting bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan. Hal ini perlu karena suami dan istri memiliki tanggung jawab yang berat untuk bisa menjalani perannya sebagai orangtua.
Menurut Jacinta, jangan jadikan egoisme diri menjadi alasan untuk menunda kehamilan. "Harus didasari oleh alasan yang tepat dan bertanggung jawab. Khususnya, lakukanlah demi kesehatan ibu, baik psikis maupun psikologis, dan anak."
KESIAPAN FISIK
Selain kesiapan psikologis, kesiapan fisik juga mutlak dimiliki oleh perempuan yang merencanakan kehamilan. Dari sisi kesehatan, selama si pasangan tidak memiliki penyakit yang memerlukan terapi dalam jangka waktu panjang, Anita tidak melihat alasan yang mengharuskan pasangan untuk menunda kehamilan.
Kehamilan sebaiknya ditunda jika ada penyakit yang diidap suami atau istri, yang bisa membahayakan kondisi janin maupun ibunya jika kehamilan dilaksanakan.

Berikut ini kondisi-kondisi yang harus diperhitungkan pada saat menunda kehamilan.
1. Usia perempuan
Usia yang paling tepat untuk hamil adalah 20-35. Jika melebihi 35 tahun, risiko kehamilan dan kelahiran akan lebih tinggi.
2. Kondisi kesehatan
Jika terdapat kendala kesehatan dan usia masih memungkinkan untuk ditunda, ada baiknya kondisi tubuhnya disehatkan terlebih dahulu.
3. Faktor keturunan
Jika suami dan istri berasal dari keluarga kecil yang sama-sama susah memiliki anak, sebaiknya tidak menunda kehamilan.
CARA AMAN TUNDA KEHAMILAN
1. Pantang berkala
Ini adalah cara penunda kehamilan yang paling menyehatkan karena tidak mengubah status hormonal si perempuan. Kelemahan metode ini adalah "kebobolan", terutama mereka yang menstruasinya tidak teratur.
2. Kondom
Untuk pasangan yang risiko "kebobolan"-nya besar, kondom adalah sarana yang pas.
3. KB Hormonal
Konsultasikan dengan dokter kandungan, metode KB hormonal mana yang paling tepat dengan kondisi kesehatan Anda.(na/nov)

NIKAH MUDA TIDAK SALAH, TAPI RISIKO KEMATIAN TINGGI
Kamis, 12 Januari 2006 @ 08:01:00

LARANGAN untuk tidak melakukan seks sebelum menikah sudah dilontarkan banyak pakar dan agamawan dalam berbagai kesempatan seperti seminar, media cetak dan elektronik, serta forum lain.

Namun, fakta berbicara lain. Meskipun beribu ancaman, risiko, bahkan sanksi agama dan norma sudah dibeberkan, perilaku seks pranikah tetap populer, terutama di kalangan remaja.

Seks yang sesungguhnya rahmat dari Tuhan dan merupakan kebutuhan dasar manusia, menjadi sesuatu yang hina bahkan mematikan jika cara penyalurannya tidak tepat dan tidak bertanggung jawab.

Hal itu terungkap pada talk show fenomena sex in the kost sebagai sertifikasi predikat mahasiswa gaul yang digelar di Fakultas Psikologi Universitas Sultan Agung (Unissula), Semarang belum lama ini.

Ketiga pembicara, dokter Iwan Setiawan (seksolog), Dra Retno Anggraeni SPsi (dosen Fakultas Psikologi Unissula), dan Irnida Terada (Pilar PKBI), secara gamblang menyatakan tindakan seks sebelum menikah adalah pilihan.

''Manusia diberikan kebebasan seluas-luasnya. Tuhan pun memberikan pilihan, mau masuk surga atau neraka,'' kata Retno.

Menurut dia, salah satu solusi jitu mengatasi hal tersebut adalah menikah. Menurut dia, tidak ada yang salah menikah di usia muda.

Selain kebutuhan biologis tersalurkan dengan halal, hal itu merupakan karunia Tuhan. Si anak yang harus memberikan pengertian kepada orang tua.

''Hampir semua orang tua pasti menginginkan buah hatinya mapan dulu sebelum berumah tangga. Namun, jika kebutuhan biologis sudah berbicara, hal itu susah

ATM kondom:
Bagaimana dengan anggapan menikah muda rawan perceraian? Dengan tegas Retno menuturkan, tidak ada satu pernikahan pun yang dijamin langgeng. Hal itu bergantung pada individu yang menjalankannya.

''Lebih baik menikah dini daripada menikah karena 'kecelakaan','' seloroh dia.

Sikap dan pemikiran yang dewasa sangat diperlukan, baik dari anak maupun orang tua untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Solusi lain yang ditawarkan agar tak terjadi kehamilan dan penularan penyakit kelamin adalah memakai kondom.

Hal itu menjadi pro-kontra di mana-mana. Terlebih, saat ini ada wacana pengadaan ATM kondom di tempat-tempat umum. Hal itu bak buah simalakama.

Di satu sisi, tindakan itu seolah-olah menghalalkan perzinaan. Namun di sisi lain, anjuran dan nasihat untuk tidak melakukan seks bebas tidak bisa mengurangi jumlah pelaku.

''Jadi, hal yang mungkin dilakukan adalah memberi pengetahuan atau informasi bagaimana berhubungan intim dengan aman,'' ujar Iwan.

Pelarangan ATM kondom, menurut dia, tidak akan mengurangi pelaku seks bebas, termasuk pranikah; mengingat barang itu mudah didapat oleh siapa pun.

Irnida yang kerap ''dicurhati'' seputar masalah seks dan reproduksi pun tidak bisa berbuat apa-apa. Terutama, jika orang yang datang kepadanya sudah memiliki ketetapan hati untuk aborsi atas kehamilan dari hubungan seks di luar nikah.

''Kami hanya memberikan pengarahan akan risiko tindakan tersebut. Namun, pilihan tetap pada mereka,'' tandasnya.

Kematian tinggi:
Lain halnya dengan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Menneg PP) Meutia Hatta Swasono. Dia mengingatkan kawin muda pada perempuan yang tingkat pendidikannya rendah bisa berdampak pada rendahnya pengetahuan keluarga tersebut.

"Mereka tidak akan tahu cara-cara mendidik anak yang baik sesuai dengan perkembangan zaman," katanya pada acara pemberdayaan perempuan dan gerakan sayang ibu di Dusun Suren Kulon, Desa Canden, Kecamatan Jetis , Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, belum lama ini.

Meutia mengharapkan semua pihak termasuk pemerintah untuk berama-sama memperhatikan sekaligus memberdayakan para ibu hamil dengan memberikan bantuan kesehatan berupa obat-obatan dan makanan bergizi.

"Karena bagaimanapun kita sesama bangsa Indonesia harus hidup bergotong-royong, senasib dan sepenanggungan, sesuai makna Pancasila," katanya.
Menteri mengingatkan tingginya resiko kematian saat melahirkan pada perempuan yang kawin muda.

"Perempuan yang kawin muda, belum cukup umur, apalagi pendidikannya rendah, tidak tahu tentang cara-cara menjaga kesehatannya dan bayinya saat hamil," katanya.

Faktor itu menyebabkan risiko kematian ibu saat melahirkan relatif tinggi dibandingkan dengan perempuan yang saat menikah sudah berusia dewasa.

"Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Ini perlu dikurangi, dan upaya menekan angka kematian tersebut harus melibatkan seluruh masyarakat," katanya. (smcn/miol/004)

Selasa, 17 Agustus 2010



TUGAS Untuk kelas X E dan F
Cari sebuah Kleping di madia Cetak apapun boleh(tdk boleh di Internet)tentang kejadian alam atau masyarakat sosial budaya .
setelah di tempel dalam satu lembar kertas ukuran A4, lalu di analisa disesuaikan dengan 5 w dan 1 H ( cari yang berhubungan dengan 5 W dan 1 H )
Tugas ini dikumpul paling lambat seminggu setelah diposkan .

Sabtu, 07 Agustus 2010



TUGAS GEOGRAFI UNTUK KELAS X (A,B,C DAN D) SMA N 1 SEMARAPURA
Buatlah sebuah karangan yang bersifat Deskripsi tentang :
a. Gejala Alam ( no absen ganjil )
b. Sosial Masyarakat ( no absen Genap )
Dimana karangan tersebut supaya menyangkut 5 W 1 H ( disesuaikan pada masalah yang ambil ) sehingga nyambung dengan tugas yang secara deskripsi tersebut .

TUGAS INI PALING LAMBAT SUDAH DITERIMA LEWAT e-mail PALING LAMBAT SEMINGGU DARI TANGGAL 07 - 8 - 2010.