|
Salam dan Lambang Agama Hindu |
Salam Agama Hindu |
Untuk membina hubungan yang harmonis dan
mempererat rasa persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat,
agama Hindu mengajarkan salam persaudaraan (panganjali)
dengan ucapan "OM SWASTYASTU".
Salam ini dapat
juga dipergunakan dalam memulai dan mengakhiri suatu kegiatan.
Khusus dalam mengakhiri sesuatu kegiatan dapat juga memakai
"OM SANTI, SANTI, SANTI, OM" yang artinya semoga
damai.
Pada waktu mengucapkan salam, kedua tangan dicakupkan di
depan dada dengan ujung jari mengarah ke atas, tetapi kalau
keadaan tidak memungkinkan, sikap ini boleh tidak dilakukan.
Yang menerima salam seyogyanya memberikan jawaban dengan
ucapan "OM SWASTYASTU" dengan sikap yang sama
pula.
"OM" artinya Tuhan, "SU" artinya baik,
"ASTI" artinya ada dan "ASTU" artinya
semoga, jadi keseluruhannya berarti SEMOGA SELAMAT ATAS
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Dengan demikian maka pada setiap
kegiatan telah dilaksanakan saling doa mendoakan satu sama
lain.
|
|
Lambang Agama Hindu |
Lambang atau simbul dalam keagamaan merupakan
sarana pengikat keyakinan umatnya untuk lebih mendekatkan
hati dan perasaannya kepada cita- cita hidup keagamaan,
disebut juga Niyasa atau Murti Puja. Agama Hindu mempergunakan
Swastika sebagai lambang.
Adapun bentuk asli dari lambang Swastika
ialah dua garis vertikal dan horisontal bersilang
sama sisi, tegak lurus di tengah- tengah (+).
|
|
Sebagai kreasi seni budaya yang selalu
berkembang, Swastika juga mengalami perkembangan sehingga
kemudian menjadi berbentuk demikian.
|
|
|
Swastika menggambarkan keharmonisan perputaran
alam semesta dengan segala romantika, dinamika dan dialektikanya.
Hal mana pada hakekatnya menunjukkan kemahabesaran Sang
Hyang Widhi Wasa selaku Maha Pencipta. Kata Swastika berarti
keselamatan atau kesejahteraan. Garis vertikal menunjukkan
keharmonisan hubungan manusia dengan pencipta- Nya yaitu
Sang Hyang Widhi Wasa, sedangkan garis horisontal menunjukkan
keharmonisan hubungan manusia dengan sesamanya, termasuk
hubungan manusia dengan alam.
Apabila hubungan manusia dengan penciptanya dan hubungan
manusia dengan lingkungannya terjalin dengan harmonis, maka
manusia akan mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Keselamatan dan kesejahteraan adalah hakekat tujuan agama.
Keempat garis di ujung- ujung garis vertikal dan garis horisontal
menunjukkan arah perputaran Swastika, yaitu berputar ke
arah kanan. Jadi Swastika juga melukiskan gerak, yaitu gerak
alam semesta yang berputar ke arah kanan. Pada hakekatnya
semua isi alam juga mengalami perputaran seperti angin,
air, dan sebagainya, untuk menimbulkan keharmonisan di alam
ini.
|
|