Selasa, 27 Oktober 2009


MATERI GEOGRAFI

PENGERTIAN DAN
RUANG LINGKUP GEOGRAFI
Setelah membaca kegiatan belajar ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian geografi;
2. membedakan antara objek formal geografi dengan objek material geografi;
3. menyebutkan objek material geografi; dan
4. menyebutkan 4 aspek metode atau pendekatan objek formal geografi.
Anda mulai mempelajari kegiatan belajar 1, dan semoga Anda mampu
memahaminya. Apalagi Anda juga sudah mempelajari geografi di SLTP. Tentu
Anda sudah tahu sebutan ‘geografi’.
Pengertian Geografi
Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1.
Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi
(geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan
geografi.
Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa
geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.
Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang
permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi
nama ‘Atlas Ptolomaeus’.
Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini
berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari
USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh
geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah “Gen re de
vie”. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai
figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme
memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk
menunjang hidupnya.
Setiap manusia memiliki pendapat masing-masing tentang berbagai hal dalam kehidupannya.
Demikian pula dengan definisi atau pengertian geografi. Berikut ini disajikan beberapa definisi
yang akan saling melengkapi dan dengan demikian diharapkan dapat menyingkap inti
masalah atau pokok kajian geografi.
6
Definisi 1: Preston e James berpendapat bahwa, “Geografi dapat diungkapkan sebagai
induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu pengetahuan
selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.
Definisi 2: “Geografi adalah interaksi antar ruang”. Definisi ini dikemukakan oleh Ullman
(1954), dalam bukunya yang berjudul Geography a Spatial Interaction.
Definisi 3: Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.
Definisi ini dikemukakan oleh Maurice Le Lannou (1959). Ia mengemukakan
dalam bukunya yang berjudul La Geographie Humaine.
Definisi 4: Paul Claval (1976) berpendapat bahwa ‘Geografi selalu ingin menjelaskan gejalagejala
dari segi hubungan keruangan’.
Definisi 5: Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang
tahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam
konteks keruangan.
Kalau kita perhatikan beberapa definisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari geografi
tersebut, ternyata pengertian geografi selalu mengalami perkembangan. Namun kalau kita
kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang.
Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji:
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan).
7
Objek Studi Geografi
Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI)
melalui seminar dan lokakarya nasional di Semarang, telah bersepakat mengenai objek
studi geografi. Menurut IGI objek geografi adalah: Objek material dan objek formal.
1. Objek Material Geografi
Objek material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi.
Objek studi geografi adalah lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer.
Geosfer itu luas sekali, meliputi:
- Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan
Meteorologi, dll.
- Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi,
Petrografi, dll.
- Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam
Hidrologi dan Oceanografi, dll.
- Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi,
dll.
- Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ di antara lapisanlapisan
lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.
Jadi dalam mengkaji objek studi geografi tersebut diperlukan pengetahuan dari disiplin
ilmu lain seperti Klimatologi, Geologi, Hydrologi, dan sebagainya.
Singkatnya geografi berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 1.1.
Gambar 1.1. Hubungan antara geografi dengan ilmu-ilmu lain.
2. Objek Formal Geografi
Kalau objek material geografi bersangkut-paut dengan bahan kajian, maka objek formal
geografi bersangkut-paut dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah
metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah.
Biologi
Biografi
Geografi
Geologi
Geomor
Fologi
Meteorologi
Kumatologi
Hidrografi
Oceanografi
Astronomi
Geografi
Matematika
Sejarah
Geografi
Historis Politik
Geografi
Politik
Ekonomi
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Geososial
Antropologi
Etnografi
GEOGRAFI
ASPEK FISIK
ASPEK SOSIAL
8
Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni aspek
keruangan (spatial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (regional) serta aspek waktu
(temporal).
a. Aspek Keruangan; geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai”
suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang
letak, jarak, keterjangkauan dsb.
b. Aspek Kelingkungan; geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan
keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan
wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air,
iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
c. Aspek Kewilayahan; geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta
wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi
misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa
sebagai gurun.
d. Aspek Waktu; geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode
waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya
perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke
waktu dsb.
Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji suatu permasalahan, geografi terbagi menjadi
geografi fisis dan geografi manusia yang keduanya tak dapat dipisahkan. Bahkan masingmasing
cabang geografi saling membutuhkan dan saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya,
tentang objek geografi Anda dapat melihat skema berikut.
Setelah mempelajari kegiatan 1 dan memahaminya, maka Anda dapat mengerjakan
tugas/tes mandiri.
Hubungan timbal-balik
Manusiawi
- Kawasan budaya
- Kawasan penduduk
- Kawasan administrasi
Alami
- Kawasan iklim
- Kawasan bentangan
- Kawasan air
Keruangan
Gerakan penuduk
- migrasi
- mobilitas
- interaksi sosial
Daerah permukiman
- permukiman desa
- permukiman kota
Mata pencaharian
- pertanian
- perdagangan
- peternakan
- kehutanan
- industri
- perkebunan
9
KEGIATAN 1
GEJALA GEOGRAFI DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Setelah membaca kegiatan belajar ini, Anda diharapkan dapat:
1. menyebutkan gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer;
2. membedakan kegiatan penduduk yang mengakibatkan besar kecilnya jumlah
tanah;
3. menjelaskan kegiatan penduduk untuk mengurangi tingkat erosi di daerah
miring;
4. menyebutkan sedikitnya 5 konsep dasar (essensial) geografi;
5. membedakan antara konsep keterjangkauan, jarak dan lokasi;
6. memberikan contoh (minimal 2 buah) konsep aglomerasi;
7. menyebutkan 5 ilmu penunjang geografi fisik; dan
8. menjelaskan pengertian demografi sebagai ilmu penunjang geografi sosial.
Anda sudah menyelesaikan kegiatan belajar 1, selamat! Dengan konsep geografi
sebelumnya Anda akan lebih mudah mempelajari kegiatan belajar 2. Karena
gejala-gejala geografi sering kita temua dalam hidup sehari-hari.
Gejala-gejala Geografi dalam Hidup Sehari-hari
Gejala-gejala geografi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, tercermin dalam
berbagai hal, antara lain dalam persebaran pemukiman, persebaran pusat-pusat aktivitas
penduduk (sekolah, rumah, pasar dan industri), peristiwa alam seperti banjir, gempa, letusan
gunung api, cuaca, iklim dan sebagainya.
Di dalam geosfer peristiwa-peristiwa alam banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia
secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya manusia dapat
merasakan sedangkan tidak langsung maksudnya berpengaruh terhadap manusia walaupun
manusia tersebut tidak semua merasakannya.
Dalam uraian berikut akan dijelaskan obyek kajian material dan obyek kajian formal dalam
kaitan dengan kehidupan sehari-hari.
A. Kajian Obyek Material Geografi dalam kaitannya dengan Kehidupan
Sehari-hari
1. Gejala pada Atmosfer
Antara lain sebagai berikut:
• Terjadi perubahan musim.
Akibat yang berpengaruh adalah pada musim penghujan, para petani mulai
menggarap lahannya.
• Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya
di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.
Kegiatan Belajar 2
12
2. Gejala pada Hidrosfer
Antara lain sebagai berikut:
• Besar kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan
juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan oleh manusia.
Bila perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat peresapan air, dijadikan untuk
permukiman, atau kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya,
maka air limpasan semakin banyak. Air limpasan yaitu air yang mengalir di
permukaan tanah (run off).
• Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air
ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan.
Cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Bila
manusia memanfaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akan
cepat habis.
3. Gejala pada Lithosfer
Antara lain sebagai berikut:
• Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di daerah miring dilakukan
dengan membuat sengkedan (terrasering).
• Supaya tidak terjadi penurunan daya dukung lahan, maka harus diupayakan
pemanfaatan lahan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.
4. Gejala pada Biosfer
Keanekaragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan
pangan. Pada daerah penghasil padi penduduk makan nasi dari beras, pada daerah
gandum menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya.
Keberadaan hewan juga demikian, contoh orang Thailand menggunakan gajah untuk
membantu pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda,
sapi dan kerbau. Hal ini disebabkan karena keberadaan dari hewan-hewan itu.
5. Gejala pada Antroposfer
Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini mengakibatkan
interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang
berbeda-beda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati
tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumberdayanya, hal ini menyebabkan
kehidupannya juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu
pengolahan dan alat yang berbeda pula.
Jadi perlu Anda ingat, ruang lingkup geografi secara umum adalah sama luasnya dengan
objek studi yang menjadi kajian geografi, yaitu meliputi semua gejala geosfer baik gejala
alam maupun gejala sosial serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
13
Setelah Anda membaca uraian di atas, cobalah Anda tuliskan gejala-gejala
geografi dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk ke dalam objek materi dan
ilmu penunjang lainnya. Jangan lupa sertakan gambar/guntingan gambar dari
koran atau majalah. Gunakan format berikut!
No.
1 2 3
Gejala-gejala Ilmu penunjang Gambar
Geografi Geografi
1.
2. Meteorologi
3. Danau/laut
4.
Sebelum Anda melanjutkan ke materi berikutnya, cobalah cocokkan jawaban Anda dari latihan
2.
Tumbuhan semusim
Permukaan tanah
semula
Muka teras ditutup
rumput atau
batu-batuan
14
Latihan
No.
1 2 3
Gejala-gejala Ilmu penunjang Gambar
Geografi Geografi
1. Interaksi antara Ekologi
Hewan dan tumbuhtumbuhan.
2. Awan Meteorologi
3. Danau/laut Hydrologi
4. Teras tangga Agronomi
(terrasering)
Kalau Anda melihat materi ataupun latihan di atas, tentu Anda dapat menyimpulkan bahwa
kehidupan kita tidak lepas dari lingkungan kita. Maka bisa kita katakan bahwa manusia
dapat dipengaruhi atau mempengaruhi lingkungan. Sekarang Anda sudah semakin
memahami tentang pengertian dasar pengetahuan geografi dan marilah kita lanjutkan pada
kajian obyek formal.
Penguapan
Sungai
Samudra
Tumbuhan semusim
Permukaan tanah
semula
Muka teras ditutup
rumput atau
batu-batuan
15
B. Kajian Obyek Formal Geografi dalam kaitannya dengan Kehidupan
Sehari-hari.
Di dalam obyek formal geografi yang menjadi aspek kajian adalah aspek keruangan,
kelingkungan, kewilayahan dan waktu. Aspek-aspek tersebut dapat dikaji antara lain
melalui konsep-konsep yang dikembangkan dan ilmu-ilmu penunjang dalam geografi.
Banyak versi dan jumlah konsep yang dikembangkan dalam geografi, antara lain seperti
diuraikan berikut.
1. Konsep Esensial Geografi
Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala, sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena yang sama. Ada 10 konsep
esensial (dasar) geografi, yaitu:
a. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo ada/
terletak di Jawa Timur.
b. Konsep Jarak; yaitu jarak dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi
jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis
lurus antara dua titik. Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang
sesungguhnya. Jarak relatif adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnya
rute, waktu, biaya, kenyamanan dsb. Misalnya jarak Jakarta ke Bandung 180 km
atau Jakarta – Bandung dapat ditempuh dalam waktu 3 jam melewati Puncak.
Kedua hal ini merupakan contoh jarak relatif berdasarkan pertimbangan rute
dan waktu.
c. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat,
misalnya dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan
dengan dari Jakarta ke Pulau Kelapa (di kepulauan Seribu) karena kendaraan
Jakarta – Cirebon lebih mudah didapat dibandingkan dengan Jakarta – Pulau
Kelapa.
d. Konsep Pola; yaitu persebaran fenomena antara lain misalnya pola pemukiman
yang menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.
e. Konsep Morfologi; yaitu bentuk lahan, misalnya dalam kaitannya dengan erosi
dan sedimentasi.
f. Konsep Aglomerasi; yaitu pola-pola pengelompokan/konsentrasi. Misalnya
sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung
mengelompok seperti permukiman elit, pengelompokan pedagang dan
sebagainya. Di desa masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok di
tanah datar yang subur.
g. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang
berbeda-beda dilihat dari fungsinya. Misalnya daerah wisata mempunyai
kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut
belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya.
h. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan
satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya
terjadi saling membutuhkan.
16
i. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat
dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.
j. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajad
keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya.
Berikut ini contoh pengembangan konsep geografi dalam uraian yang lebih lengkap,
dengan mengambil salah satu konsep yaitu aglomerasi pemukiman.
Pola persebaran pemukiman berbeda-beda, hal ini disebabkan keadaan wilayah yang
berbeda-beda pula. Persebaran pemukiman itu antara lain disebabkan oleh adanya
sungai atau jalan raya, pusat kegiatan ekonomi, adanya daerah tambang, pola
penggunaan tanah, alasan keamanan dan sebagainya.
Pola persebaran pemukiman dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kejarangannya dan
bentuknya. Kejarangannya terdiri dari menggerombol (clustered), menyebar tak teratur
(random) dan teratur (regulair).
Gambar 1.2. Pola Sebaran.
Dilihat dari bentuknya dapat
mempunyai pola linier (garis)
dan konsentris (memusat).
Contoh pemukiman yang
mempunyai pola linier adalah
pemukiman yang ada di tepi
jalan raya dan sungai-sungai
besar.
Gambar 1.3. Contoh pola
pemukiman berbentuk garis.
Clustered Random Regulair
17
Contoh pemukiman yang mempunyai pola konsentris adalah pemukiman di tengah
persawahan.
Gambar 1.4. Contoh pola pemukiman berbentuk memusat/mengelompok.
Demikian uraian tentang konsep essensial geografi. Nah, untuk mengetahui pemahaman
Anda, silahkan kerjakan latihan berikut ini!
Setelah Anda membaca uraian tadi, cobalah Anda tuliskan konsep dasar
atau uraian dasar konsep (esensial) geografi. Tuliskan pada format berikut!
No. Konsep dasar/Esensial Uraian
1. Konsep Pola ………………………. ........……………………………………
........……………………………………
2. ……………………………………... Nilai tanah semakin mahal apabila
dekat dengan kota atau jalan.
3. Konsep Morfologi ........……………………………………
........……………………………………
4. ……………………………………... ........……………………………………
........……………………………………
Seandainya ada keraguan atau masih kurang memahami untuk isian format pada latihan
3, silahkan Anda membaca kembali uraian mengenai konsep dasar geografi di atas.
Nah! Jika Anda sudah jelas dan memahaminya maka lanjutkanlah ke materi berikutnya
mengenai ilmu penunjang geografi. Semoga Anda sukses!
18
2. Ilmu Penunjang Geografi
Mengingat bahwa di dalam objek materialnya begitu luas, maka seorang geografer
harus memahami pula ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai penunjang geografi
yaitu antara lain:
a. Geologi, adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat
tenaga dari dalam bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi),
termasuk struktur, komposisi dan sejarahnya. Dalam kehidupan sehari-hari
Geologi bermanfaat dalam bidang pertambangan. Untuk mencari bahan tambang
diperlukan pengetahuan formasi dan umur dari batu-batuan.
b. Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi
serta perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi,
sedimentasi). Bahan-bahan galian yang berasal dari endapan dapat diketahui
berdasarkan sejarah geomorfologinya atau sebaliknya. Contoh bahan endapan:
pasir, tanah liat, dsb.
c. Meteorologi, adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca,
suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya. Meteorologi
sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran,
pertanian dan industri.
d. Hidrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah,
di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa.
Dalam kehidupan sehari-hari penting untuk mengetahui lapisan yang
mengandung cadangan air yang cukup misalnya untuk industri dan peternakan.
e. Klimatologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata
cuaca. Untuk pertanian dan industri atau keperluan yang lain, mengetahui sifat
iklim dan cuaca setempat sangat penting. Contoh untuk mendirikan pabrik kerupuk
tentu bukan di daerah yang curah hujannya tinggi.
f. Antropologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya
mengenai ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Adatistiadat
penduduk perlu diketahui untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari, barang
yang diperlukan, bahan makanan yang dikonsumsi, dsb.
g. Ekonomi, adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Untuk melestarikan usaha perlu diketahui antara lain bagaimana
memperoleh untung, menjual barang, menentukan “nilai” barang, memilih tempat
berjualan, dsb.
h. Demografi, adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk.
Komposisi penduduk, jumlah penduduk dan sebagainya perlu diketahui untuk
menentukan pola konsumsi penduduk terhadap barang tertentu.
19
Perlu Anda ingat selain ilmu-ilmu yang diuraikan di atas, masih banyak lagi ilmu penunjang
geografi. Coba Anda perhatikan skema berikut!
Sumber: Bintarto (1982)
Nah, Anda telah selesai mempelajari materi tentang ilmu penunjang geografi. Sekarang
coba kerjakan latihan berikut ini!
Anda telah menjawab latihan di atas. Semoga Anda sudah memahami keseluruhan isi modul
ini. Setelah itu Anda boleh mencoba tes mandiri kegiatan belajar 2.
Untuk mengukur kemampuan Anda, cobalah cocokkan jawaban Anda pada kunci jawaban
di akhir modul ini.
KEGIATAN 2
Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Yang bukan konsep dasar geografi adalah ….
a. Konsep pola d. Konsep aglomerasi
b. Konsep jarak e. Konsep keterjangkauan
c. Konsep budaya
2. Penduduk dunia cenderung menempati wilayah-wilayah yang banyak memiliki cadangan
air dengan topografi yang datar. Dalam geografi fenomena tersebut sesuai dengan salah
satu konsep esensialnya, yaitu ….
a. jarak d. aglomerasi
b. lokasi e. keterjangkauan
c. multi guna
3. Di bawah ini adalah gejala-gejala geografi:
1. Jenis-jenis tanah 4. Terjadi pergerakan angin
2. Terjadi badai tropis 5. Erosi di lereng gunung
3. Pola pengaliran sungai 6. Terjadi perubahan suhu
Yang termasuk gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer adalah ….
a. 1, 2 dan 3 4. 2, 4 dan 5
b. 2, 4 dan 6 e. 4, 5 dan 6
c. 1, 3 dan 5
4. Di bawah ini adalah salah satu usaha penduduk untuk mengurangi tingkat erosi di daerah
miring/lereng gunung ….
a. terrasering (sengkedan)
b. menggunakan kompos untuk mengurangi penguapan
c. mengadakan sistim penggiliran tanaman
d. mencegah penebangan hutan
e. reboisasi
21
5. Demografi adalah ….
a. ilmu yang mempelajari tentang manusia dan budayanya.
b. ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dan relasinya.
c. ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk.
d. ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara makhluk hidup beserta
lingkungannya.
e. ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan seperti kejadian, struktur, komposisi dan
sejarahnya.
Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan perbedaan konsep keterjangkauan, jarak dan lokasi!
2. Jelaskan hubungan harga tanah dengan letak dan jarak!
3. Bedakanlah kegiatan penduduk yang mengakibatkan besar kecilnya air limpasan dengan
besar kecilnya air tanah!
4. Sebutkanlah 5 ilmu penunjang geografi fisis!
• Sebagai kajian ilmiah, geografi selalu mempelajari gejala di bumi (fenomena geosfer)
yang bertumpu pada konteks keruangan dan kewilayahan. Oleh karena itu paling sedikit
ada tiga pertanyaan yang dapat dijawab melalui kajian geografi, yaitu mengenai apa, di
mana dan mengapa suatu gejala terjadi di permukaan bumi.
• Dua hal yang menjadi objek geografi, yakni objek material dan objek formal. Objek material
berkaitan dengan isi atau bahan kajian, sedangkan objek formal menyangkut metode
atau pendekatan pengkajian.
• Objek kajian (objek material) geografi adalah fenomena geosfer meliputi atmosfer, lithosfer,
biosfer, hydrosfer, dan anthroposfer.
• Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai gejala-gejala geografi yang tercermin dalam
beberapa hal antara lain: persebaran pemukiman, persebaran pusat kegiatan, banjir,
letusan gunung api, gempa dan sebagainya.
• Untuk mengkaji geografi secara tepat dan ilmiah, perlu dukungan ilmu-ilmu yang
merupakan cabang dari geografi seperti: Geomorfologi, Meteorologi, Oceanografi maupun
disiplin ilmu lain, seperti: Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan sebagainya.
Dengan demikian Anda mampu menjelaskan pengertian dasar pengetahuan geografi. Untuk
mengukur pengetahuan yang sudah Anda miliki, sebaiknya Anda mendatangi sekolah
penyelenggara dan melalui guru binaan mintalah Tes Akhir Modul. Selamat berjuang! Tentu
Anda akan berhasil dengan gemilang. Sukses untuk Anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar