Kamis, 02 Agustus 2012



APA YANG DIMAKSUD DENGAN MORAL

 

Moral bukan sesuatu yang datang dari luar diri manusia. Moral berada di dalam siri manusia sebagai potensi. Pasif atau aktifnya moral tersebut tergantung dan sangat ditentukan oleh manusia itu sendiri. Karena moral bukan sesuatu zat yang melekat di dalam diri setiap manusia. Maka penilaian terhadap moral selalu ditilik dari hasil aktifitas tingkah lakunya.
 

Ungkapan-ungkapan yang berbunyi dekadensi moral, merosotnya moral, tidak bermoral, merupakan suatu hasil seleksi dalam penilaian umum tentang prilaku dan tata kelakuan yang tampil dalam konteks bertentangan dengan kewajaran. Oleh karena moral lebih menitikberatkan sorotannya kepada tingkah laku, maka dari ungkapan tersebut nampak jelas bahwa moral berkaitan dengan penyimpangan atau tingkash laku yang menyimpang.
Penyimpangan tingkah laku terjadi apabila timbul pelanggaran terhadap aturan-aturan yang mengatur tingkah laku agar tidak menyimpang. Sebaliknya jika terjadi pelanggaran terhadap aturan-aturan yang mengatur tingkah laku agar tidak menyimpang, apakah moral tidak diperlukan lagi???. Hal demikian agak keliru, karena ada atau tidaknya penyimpangan tingkah laku, moral tetap diperlukan. Moral bukanlah sesuatu yang datang dari luar atau sesuatu yang melekat begitu saja didalam diri setiap manusia. Bahkan moral bukan sesuatu yang dapat diuji atau dicoba.
Moral tumbuh bersamaan dengan tahapan-tahapan kedewasaan fisik dan psikis diaman moral itu mengalami kematangan apabila telah terjadi sesuatu interaksi antara sesama manusia. Oleh karena itu moral akan tumbuh lebih terarah dalam proses sosialisasi sejak dini yang mula-mula di lingkungan keluarga inti (ayah, ibu dan anak-anak).
Kesadaran moral yang telah ditanamkan sejak dini oleh kedua orang tua yang taat beragama, juga besikaf hati-hati dan penuh seleksi didalam memberikan kebutuhan hidup dengan mengutamakan prinsif kehalalan, dipupuk dengan nasehat-nasehat yang baik, dibina melalui ketabahan penuh sabar, dibimbing dan diarahkan serta dilatih terus-menerus oleh kedua orang tua sebagai panutan dalam rumah tangga memngenai tatakrama, sopan santun, tutur kata yang lembut, maka niscaya kebejatan moral akan terhindar. Demikian awal mula tumbuh suburnya moral, kesadaran, tingkah laku bermoral kesemuanya ditentukan oleh mantapnya bimbingan dalam lingkungan keluarga. Jadi intinya jika kita ingin manusia yang bermoral, maka faktor penentu dari moral ini adalah kedua orang tua yang mesti dan harus membentengi anak-anaknya dengan pondasi moral yang kokoh, dan nanti jika dewasa nanti anak tersebut akan mantap mralitasnya dan tidak akan goyah oleh serangan-serangan dari luar.
Demikianlah artikel apa yang dimaksud moral ini, semoga artikel ini memberikan manfaat bagi kita semua. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar