Minggu, 15 Februari 2015

Klasifikasi Iklim


Kompetensi Dasar :
Siswa mampu menafsirkan dan menjelaskan keadaan iklim dan curah hujan.
Indikator : 
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
1.      Menjelaskan klasifikasi iklim.
2.      Menganalisis dan memprediksi hujan dan persebarannya.


Apersepsi :
Bumi kita senantiasa diselimuti oleh udara. Udara yang menyelimuti bumi disebut dengan Atmosfer yang teridiri dari Gas. Atmosfer berdasarkan temperaturnya terdiri dari beberapa lapisan, yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Perubahan Cuaca dan iklim terjadi pada lapisan Troposfer yang memiliki ketinggian lapisan di khatulistiwa mencapai 19 km dan di atas kutub mencapai ketinggian 8 km, ketinggian rata-rata 11 km dari permukaan bumi.
Kembali fokus kepada klasifikasi iklim, para pakar mengklasifikasinya sebagai berikut :
1. Iklim Matahari
2. Iklim Koppen
3. Iklim Schamidt – Ferguson
4. Iklim Oldman
5. Iklim Yunghunh
Iklim Matahari
IKLIM MATAHARI
Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.
Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim.
Gambar : Iklim Koppen
Iklim Koppen
1.  Iklim A, yaitu iklim hujan tropis.
Dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC – 25 oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
2.  Iklim B, yaitu iklim kering/gurun .
Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
3.  Iklim C, yaitu iklim sedang basah.
Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC – 18 oC, daerah ini terbagai menjadi :
  • Cs  (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
  • Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
  • Cf  (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
4.  Iklim D, yaitu iklim dingin.
Dengan ciri temperatur  bulan terdingin kurang dari 3 oC dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
  • Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang  kering
  • Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
5.  Iklim E, yaitu iklim kutub.
Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi :
  • ET Iklim tundra
  • DF Iklim salju
Iklim Schmidt – Ferguson
Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut :
Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :
A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 – 14,3 %
B. kategori basah, nilai Q = 14,3 – 33,3 %
C. kategori agak basah nilai Q 33,3 – 60 %
D. kategori sedang, nilai Q = 60 – 100 %
E. kategori agak kering, nilai Q = 100 – 167 %
F. kategori kering, nilai Q = 167 – 300 %
G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 – 700 %
H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
Jadi kota X beriklim B. Langkah masukan dalam grafik.
IKLIM SCMIDT FERGUSON
TABEL IKLIM SCMIDT FERGUSON
Curah hujan Kota X 1998-2000
Bulan
199819992000JmlRata-rata
Jan
343345310  
Pebruari
360260245  
Maret200275
175
  
April
150184120  
Mei
100*93*30*

 
Juni
75*60*0*  
Juli50*44*0*

 
Agustus40**112
84*
  
September
112153125  
Oktober
225
244
200
  
Nopember
280
275
275
  
Desember310322
350
  
JBB
8
9
8
25
8,33
JBK
2
1362,0
JBL2215
1,67
Klasifikasi Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :
  • Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
  • Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
  • Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
  • Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut:
  1. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm
  2. Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm
  3. Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm
A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
B : Jika terdapat 7 – 9 bulan basah berurutan.
C : Jika terdapat 5 – 6 bulan basah berurutan.
D : Jika terdapat 3 – 4 bulan basah berurutan.
E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt – Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah hujannya 100 – 200 mm. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.
Klasifikasi Iklim Yunghunh
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya adalah terbagi lima zone:
IKLIM YUNGHUHN
GAMBAR IKLIM YUNGHUHN
  1. Zone iklim panas.Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa).
  2. Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 22 C ( kopi, the, kina dan karet).
  3. Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C – 15 C (cocok tanaman holtikultura).
  4. Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 – 4000m, dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).
Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 4000m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuh tanaman budidaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar