Rabu, 28 September 2011

Perairan Bali Waspadai Badai Tropis Nesat Dalam dua minggu terakhir ini terjadi tiga kecelakaan kapal di perairan Bali. Setelah di Nuda Penida yang menewaskan sebelas orang, peristiwa serupa terjadi juga di Buleleng di mana satu ABK hilang. Sementara kecelakaan terakhir terjadi di perairan di Tabanan, Rabu kemarin, satu jukung nelayan terbalik. Ketiga peristiwa tersebut diakibatkan besarnya gelombang akhir-akhir ini. Lalu bagaimana Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Rabu (28/9) kemarin, memprediksi cuaca seminggu ke depan ini? Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Drs. B. Endro Tjahjono, menyatakan kondisi perairan sekitar Pulau Bali masih aman, walaupun perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya gelombang laut dengan tinggi dua meter berpeluang di perairan selatan Bali. ''Secara umum masih aman, kami belum memperoleh tanda-tanda membahayakan, kecuali kemungkinan terjadi gelombang tinggi hingga dua meter di Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara dan Laut Timor,'' katanya Rabu kemarin. Disebutkan, hasil prakiraan cuaca selama tiga hari ke depan, tinggi gelombang laut di perairan utara Bali-NTB mencapai 0,5-1,75 meter, perairan selatan Bali-NTB 0,75-2 meter, Selat Bali 0,5-1,5 meter, Selat Lombok 0,5-2 meter, dan Bali-Nusra 1,0 sampai 2 meter. Berdasarkan analisis Isobar, terdapat badai (siklon) tropis Nesat di perairan sebelah utara Filipina yang bergerak menuju ke arah barat laut. Munculnya siklon tropis inilah yang mempengaruhi tinggi gelombang di perairan utara dan selatan Bali. Dijelaskannya, siklon tropis tidak abadi, dan hanya memiliki waktu hidup rata-rata enam hari, setelah itu akan hilang dan kembali tenang. Namun diakuinya, siklon tropis suatu saat akan tetap muncul dengan nama lain. Bulan-bulan ini siklon tropis muncul di sebelah utara katulistiwa. ''Namun, kami juga mengimbau masyarakat khususnya yang beraktivitas di perairan untuk tetap waspada, karena diperkirakan Desember-Maret di belahan bumi selatan di sekitar perairan Indonesia akan muncul tekanan rendah dan bila aktif akan menjadi siklon tropis yang tentunya menyebabkan gelombang laut lebih tinggi dan angin kencang,'' jelasnya. Melihat data prakiraan tersebut, aktivitas kepariwisataan di Bali tidak akan mengalami gangguan, kecuali pengoperasian kapal penangkap ikan di Samudera Hindia yang perlu waspada. Sementara kondisi cuaca di Bali diprediksi diwarnai hujan dan tiupan angin yang masih tergolong normal. Suhu udara berkisar 22-32 derajat Celcius, dengan kelembaban udara berkisar 59-93%. dirilis tgl 29 sep 2011